Storybeauty.id – Dalam semangat kolaborasi lintas budaya dan komitmen terhadap pendidikan holistik, Unika Atma Jaya bersama mahasiswa dari University of the Immaculate Conception (UIC), Filipina, dan Universitas Podomoro menggelar kegiatan kunjungan pertukaran pelajar di Studio Kreasi Sasa, Jakarta.
Acara ini menjadi ajang pembelajaran interaktif yang memadukan budaya, kuliner, dan kebersamaan antarbangsa.
Kegiatan ini mengusung konsep experiential learning melalui kelas memasak yang mengangkat kebiasaan dan budaya kuliner dari masing-masing negara peserta.
Melalui metode pembelajaran yang partisipatif dan berbasis pengalaman langsung, mahasiswa diajak untuk mengasah keterampilan kerja tim, menjalin kolaborasi, serta menumbuhkan empati antarbudaya.
Selama kegiatan, para mahasiswa menyaksikan demonstrasi memasak oleh tim chef dari Sasa dan Podomoro, kemudian langsung mempraktikkannya dalam kelompok.
Cooking class ini tidak hanya menghadirkan pengalaman kuliner yang menggugah selera, tetapi juga menjadi ruang dialog dan interaksi antar mahasiswa dari latar belakang budaya yang berbeda.
Melalui “food diplomacy”, perbedaan karakter dan perspektif disatukan di meja makan. Tak hanya fokus pada kelezatan, para peserta juga mendapat edukasi mengenai keamanan pangan, khususnya tentang penggunaan MSG yang tepat dan aman.
Para ahli dan chef dari Sasa memaparkan penjelasan ilmiah terkait manfaat MSG dalam masakan apabila digunakan secara proporsional, sehingga mahasiswa memperoleh pemahaman seimbang antara cita rasa dan aspek kesehatan.
“PT Sasa Inti senantiasa mendukung inisiatif yang mendorong kemajuan dunia pendidikan. Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor yang membawa manfaat nyata, khususnya dalam meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pangan, budaya, dan inovasi kuliner Indonesia,” ujar Rida Atmiyanti, Head of Stakeholder Relation PT Sasa Inti dalam sambutannya.
Acara ditutup dengan santap siang kuliner khas Betawi yang disiapkan bersama seperti soto Betawi, semur, bakwan jagung, dan selendang mayang yang dipandu oleh chef dari Sasa dan Podomoro.
Selain menyajikan hidangan lezat, para chef juga memaparkan gastronomi dan sejarah budaya dari tiap menu. Keseruan semakin terasa dengan sesi kuis berhadiah dan pertukaran bahasa antar mahasiswa yang mempererat suasana.
Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman baru mengenai kuliner dan budaya Jakarta, tetapi juga menjalin koneksi lintas negara yang inspiratif dan penuh makna, menjadikan dapur sebagai jembatan antarbangsa.