
Jakarta, channelsatu.com: Banyak faktor yang membuat film sukses. Artinya yang ditonton banyak orang. Namun resep untuk menciptakan film sukses, tidak setiap produser bisa menjabarkan secara gamblang rumusannya. Walau film tersebut ditangani sutradara mumpuni, cerita mengharukan alias menyentuh, demikianpun lokasi syutingnya memukau.
Labuah Hati, disutradarai Lola Amaria, yang syutingnya dilakukan di tempat destinasi wisata paling hits saat ini, yakni di wilayah Labuan Bajo, Provisnsi Nusa Tenggara Timur, hingga awal (10) April hanya disaksikan 6.900 penonton. Alias belum mampu maksimal raih penonton sebanyak-banyaknnya. Sementara film yang sukses, waktu pemutaran di bioskop- bioskop berbarengan dengan Labuan Hati, yaitu film bergenre horror : Danur, justru penontonnya mencapai 1.881.993 orang.
Sungguh terdapat hal yang mencolok terhadap jumlah penonton kedua film tersebut, dan karcis yang terjual bandingannya praktis tidak seimbang. Namun yang menarik untuk digarisbawahi perihal film Labuan Hati ini adalah lokasi syutingnya, benar-benar menjanjikan untuk didatangi bagi yang suka hobi traveler.
Ada lima lokasi wisata yang dijadikan tempat syuting Labuan Hati, yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pantai Pink, dan Pulau Sebayur. Kelima lokasi syuting itu memang memiliki keindahan alam yang membuat kita takjub. Seperti diketahui Pulau Komodo adalah tempat wisata Labuan Bajo yang mempunyai daya tarik luar biasa. Namanya sudah mendunia karena kita bisa melihat dari dekat kehidupan liar kadal raksasa : Komodo. Begitupun dengan Pulau Rinca, banyak kadal raksasa hidup di pulau itu.
Lantas Pulau Padar yang mulai terdengar sejak tahun 2004, lantaran banyak foto dan ulasan wisatawan yang berkunjung ke sana. Daya tarik utama Pulau Padar ialah sunset dan sunrisenya yang memang keren. Sedangkan daya tarik Pantai Pink yang juga disebut Pantai Merah atau Wae Cicu (masyarakat Labuan Bajo menyebut Pantai Merah dengan sebutan demikian) tidak lain lantaran pemandangan lautnya yang indah nian.
Terus tentang Pulau Sebayur yang dekat dengan Pulau Rinca, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, tapi dari Labuan Bajo perjalanan dengan kapal membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam, mempunyai keindahan alam yang betul-betul memukau. Syuting Labuan Hati di Pulau Sebayur ini dilakukan di Komodo Dive Resort.
Lalu, bagaimana kita bisa mencapai Labuan Bajo? Tidak usah khawatir. Sekarang sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Labuan Bajo yang diselenggarakan Garuda Indonesia. Dulu, untuk ke Labuan Bajo musti dari Denpasar, Bali. Sekarang, kita menghemat waktu perjalanan, lebih singkat dan efektif.
Penerbangan langsung Jakarta- Labuan Bajo oleh Garuda Indonesia ini dilakukan enam kali dalam sepekan, kecuali Sabtu. Penerbangan ke Labuan Bajo itu menggunakan pesawat jenis Bomberdier CRJ 1000 NexGen berkapasitas 96 kursi dan semuanya kelas ekonomi. Sebelumnya, sejak tahun 2013, Garuda ke Labuan Bajo melalui Denpasar pulang pergi dua kali setiap hari, dengan memakai armada ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang.
Kini, penerbangan Jakarta –Labuan Bajo (GA 452) jadwal berangkat dari Jakarta pukul 10.05 dan tiba di Labuan Bajo pukul 13.55 Waktu Indonesia Timur. Terbang dari Labuan Bajo pada pukul 14.15 Waktu Indonesia Timur dan tiba di Jakarta pukul 15.25 WIB.
Sebenarnya masih ada destinasi yang menarik untuk disinggahi, selain lima tempat lokosi syuting Labuan Hati di wilayah Labuan Bajo itu, seperti Pulau Bidadari, Pulau Kanawa, Pulau Kalong, Pulau Kelor, bahkan kita pun bisa bertandang ke Rumah Adat Wae Rebo yang khas dan unik.
Jadi, apakah Anda (kita) sudah menonton film Labuan Hati atau malah mau berencana ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur? Syukur, jika sudah menyaksikan film itu, dan kemudian terbang langsung ke Labuan Bajo. Betapa negeri kita : Indonesia adalah kaya raya dan cantik molek. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com)