
Jakarta, channelsatu.com: Sabtu (28/10/2017) siang digelar priview dan sekaligus nobar (nonton bareng) film Wage karya sutradara handal John De Rantau, di Djakarta Theater XXI. Film Wage yang mengupas perjuangan salah satu pahlawan nasional, WR.Supratman, si pencipta lagu kebangsaan, Indonesia Raya ini, menuai banyak pujian dari berbagai kalangan yang hadir.
Salah satunya yang memuji film ini adalah anak Presiden Pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri. “Film ini bagus, saya suka dan saya sangat mengapresiasi sekali.” puji Sukmawati dihadapan awak media.
Pujian yang tak berlebihan memang. Walau kisahnya agak lambat, film Wage tak dipungkiri memang memikat dan menarik dituturkan oleh John dalam bahasa visual dari awal hingga akhir. John juga mampu memberikan jawaban siapa sebenarnya WR. Supratman dalam film ini? Pasalnya, sebelumnya ada nada miring yang muncul tentang sosok sang pencipta lagu ini?
Generasi muda dan rakyat Indonesia wajib tahu siapa sesungguhnya WR. Supratman? Ia bukan sekedar hanya pencipta lagu belaka tapi Wage adalah seorang pahlawan yang dengan caranya sendiri membaktikan diri dan membela negara Indonesia lewat lagu-lagunya yang heroik. Di film ini juga ditemukan jawaban kalau ia adalah seorang pemuda yang soleh, teguh pendiriannya akan cinta Tanah Air dan turut berjuang mengusir penjajah walau lewat lagu.

Tepatnya Wage bukan sekedar biopik melainkan drama noir, cerita perburuan buronan dengan polisi, dan penjahatnya justru Wage, yang sesungguhnya adalah sang pahlawan di mata kita tapi dituduh penjahat oleh Belanda. “Tentunya banyak hal dalam kehidupannya yang belum diketahui masyarakat, termasuk sebagai jurnalis, dan novelis,” sebut John yang sebagai klektor berhasil memiliki sebuah buku langka bertajuk Perawan Desa karya Wage yang siap akan dikemas jadi sebuah film. Dan peran Wage sendiri begitu pas dilakoni oleh Rendra Bagus Pamungkas, aktor dan pemain teater asal Jogyakarta. Walau harus diakui memerankan tokoh besar sekelas Wage bukan perkara mudah bagi Rendra. Dan, akan menjadi sebuah ketidaksopansantunan apabila karakter Wage dibangun dengan cara yang tidak sepantasnya. Namun, Rendra memiliki cara tersendiri untuk menghidupkan karakter yang diamanatkan padanya. mengutip perkataan John De rantau yang disampaikan padanya,”Ada berbagai pendekataan untuk tokoh. Salah satunya adalah dengan cara kamu seperti tidak mengenal dia. Dan kamu percaya bahwa tidak ada seorang pun yang mengenal dia. Dan hanya kamu yang bisa menghidupkan karakaternya dalam
versimu, dengan semua perangkat yang sudah ditanaamkan pada dirimu.
Diawali dengan bismillah ditambah wejangan dari John, Rendra akhirnya mampu memerankan sosok Wage yang dilakoninya dengan baik. Selain Rendra, ada tokoh yang jadi “musuh abadinya” di film ini. yaitu Fritz yang dilakoni oleh Teuku Rifnu Winaka yang juga bermain prima sebagai anak blasteran Belanda Indonesia, sebagai polisi yang terus memburunya dan keberpihakannya pada Belanda. Kisah film ini pun kian hidup karena semua pelakon bermain pas sesuai karakternya masing-masing, termasuk lakon yang dimainkan Prisia Nasution sebagai Gadis.
Film Wage yang akan tayang di bioskop mulai 9 Nopember mendatang, ditambahkan Andi Shafik selaku produser dari Opshid Media Untuk Indonesia, “Salah satu inti terpenting film Wage, adalah lagu asli Indonesia Raya yang seharusnya dinyanyikan tiga stanza, bukan berhenti hanya pasa stanza pertama. Dua stanza berikutmnya sangat penting karena justru berisi doa dan harapan bagi Tanah Air kita.” (ibra)