Jakarta, Storybeauty.id – Pepatah ‘justice for all’ menggema di mana-mana. Dalam film ‘Sang Pengadil‘ karya bareng sutradara Girry Pratama dan Jose Poernomo, menyoroti dunia peradilan hukum di Indonesia.
“Ada sisi lain dalam sistem peradilan hukum di negara kita. Juga ihwal kisah hakim dalam penanganan kasus korupsi untuk mencapai keadilan,” kata Girry Pratama.
Sedangkan Jose Poernomo secara berendah mengaku hanya menggarap beberapa scene.
“Selebihnya, saya di film ini supervisor saja,” tutur Jose.
Produksi Lingkar Pictures bekerja sama dengan Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI ini menekankan pada apakah benar hukum itu tumpul ke atas tapi tajam ke bawah?
Mengisahkan perjalanan karir Hakim Ketua Atmojo Emillius atau Jojo dan Abigail (Hakim muda) yang meneruskan cita-cita Hakim Ketua.
“Jojo diceritakan sukses menjerat pihak-pihak yang tak paham tentang hukum. Namun, Jojo dihantui masa lalunya yang gelap,” urai Girry Pratama.
Jojo dalam menangani persidangan selalu ingat pesan ayahnya yang mati ditembak klien nya yang kalah di peradilan bahwa ‘hukum itu harus jujur, adil dan tak takut diintervensi siapa pun’.
Arifin Putra bercerita selama ini ia terus jadi orang baik dan protagonis. “Baru kali ini saya jadi hakim dan referensinya saya harus banyak diskusi dengan insan-insan pengadil,” ucapnya.
Sama seperti Prisia Nasution. “Di film, saya kerap jadi dokter, pengacara dan ibu rumah tangga. Nah, di film ini saya mendapat tawaran jadi Hakim,” jelas Prisia yang pernah menyabet piala Citra di FFI berkat perannya di ‘Sang Penari’.
‘Sang Pengadil’ juga dimeriahkan segerobak pemeran berbakat seperti Celia Thomas, Nesia Weroza Puspa, Daood Saleem, Icaryn Putri, Cok Simbara, Roy Marten, Mo Sidik dll.
‘Sang Pengadil’ akan unjuk diri dengan jubah dan palu khasnya di bioskop mulai 24 Oktober 2024. (Tyo)